Bukittinggi | Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Bukittinggi mendapat perhatian dari Kepala Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Barat, R Andika Dwi Prasetya. Kali ini Kakanwil hadir bersama para kepala UPT Pemasyarakatan di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumbar memanen tanaman bawang merah produk perkebunan hasil Pembinaan Kemandirian WBP Lapas Bukittinggi.
Kegiatan panen raya bawang merah dilaksanakan pada hari Jumat (18/11). Penanaman bawang merah ini bekerja sama dengan pihak ketiga Unit Dagang Rahmat Indah Sentosa (RIS), setengah hektar luas lahan yang ditanami bawang merupakan bibit yang diserahkan oleh Unit Dagang RIS yang selanjutnya hasil panen raya bawang merah ini akan dipasarkan oleh pihak RIS juga.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan program Pembinaan Kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yakni memberikan bekal kepada WBP agar sekembalinya mereka ke masyarakat dapat menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggungjawab.
Kakanwil Kemenkumham Sumbar, R. Andika Dwi Prasetya didampingi Kepala Lapas Bukittinggi, Marten dan para KaUPT Pemasyarakatan secara serentak memanen tanaman yang dijadikan bumbu utama setiap makanan khas di Indonesia ini. Bahkan, Kakanwil sangat antusias memanen langsung hasil bumi yang dikelola WBP tersebut.
"Meski tumbuh dan dikelola di dalam Lapas, kualitasnya tidak kalah dengan yang ada di pasaran. Bawang merah ini Ukurannya jumbo, segar dan sangat berkualitas". Ungkap Kakanwil
Marten, Kalapas Bukittinggi mengatakan bahwa ini merupakan panen pertama setelah 70 hari tanam.
Budidaya tanaman hasil pertanian di lapas dan rutan termasuk tanaman bawang merah ini merupakan upaya yang dilakukan oleh jajaran Kemenkumham Sumbar dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Harapan kita bersama agar seluruh UPT bisa mendorong tercapainya program pemerintah tentang ketahanan pangan nasional seperti hal nya saat ini dalam panen raya bawang merah Lapas Bukittinggi".
"Ini merupakan hasil dari kekompakan dan bukti bahwa Kalapas beserta jajaran bekerja dengan hati," tandasnya.
Selepas melaksanakan panen raya bawang merah, dalam kesempatan yang sama Kakanwil juga melakukan peresmian Car Wash SEGEH di Lapas Kelas IIA Bukittinggi. Melalui Car Wash SEGEH warga binaan dibina dengan melakukan kegiatan pencucian kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Pencucian kendaraan ini tidak hanya bagi petugas Lapas tapi juga terbuka untuk umum. Diharapkan dengan adanya Car Wash ini juga dapat menyumbang PNBP nantinya.
Layanannya mencakup cuci mobil bagian eksterior dan interior (bagian dalam mobil). Harga yang ditawarkan untuk setiap cucian mobil di tempat ini juga terjangkau dengan hasil yang memuaskan. Selain kelebihan tersebut, Car Wash Lapas Bukittinggi juga menawarkan tempat tunggu yang nyaman bagi pelanggannya.
(Rel/Rj. Tega)
0 Komentar